Rasulullah ﷺ selalu menyambut bulan Ramadhan dengan penuh persiapan, baik secara spiritual maupun fisik. Salah satu bentuk persiapan beliau adalah dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Dalam hadis riwayat Aisyah radhiyallahu ‘anha disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ sering berpuasa di bulan Sya’ban lebih banyak dibandingkan bulan lainnya. Hal ini dilakukan agar tubuh terbiasa dengan puasa dan lebih siap menghadapi bulan Ramadhan dengan penuh kekhusyukan.
Selain itu, Rasulullah ﷺ juga memperbanyak ibadah seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir sebelum masuknya Ramadhan. Beliau mengajarkan kepada para sahabat bahwa Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan, sehingga perlu disambut dengan hati yang bersih dan niat yang tulus. Rasulullah juga menganjurkan umatnya untuk meningkatkan doa, terutama agar diberikan kesempatan bertemu dengan Ramadhan dan mampu menjalankannya dengan sebaik-baiknya.
Persiapan lainnya yang dilakukan Rasulullah ﷺ adalah mengajarkan kepada para sahabat dan umatnya tentang keutamaan Ramadhan. Beliau sering memberikan nasihat tentang pentingnya memperbanyak amal shalih, seperti sedekah, membantu sesama, dan menjauhi segala bentuk dosa. Dengan ilmu yang beliau sampaikan, para sahabat menjadi lebih memahami betapa besarnya pahala yang Allah siapkan bagi orang-orang yang beribadah di bulan Ramadhan.
Rasulullah ﷺ juga menyiapkan diri secara mental dan emosional. Beliau mengajarkan kesabaran, kelembutan hati, serta meningkatkan hubungan sosial dengan keluarga dan masyarakat. Menjelang Ramadhan, Rasulullah sering mempererat silaturahmi dan memotivasi umatnya untuk saling memaafkan agar memasuki bulan suci dengan hati yang bersih dan penuh kedamaian. Hal ini menunjukkan bahwa Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga membangun hubungan yang lebih baik dengan sesama.
Terakhir, Rasulullah ﷺ menyambut Ramadhan dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Beliau selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabat bahwa Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Dengan sikap yang penuh semangat dan optimisme, beliau menunjukkan bahwa Ramadhan adalah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah. Cara Rasulullah ﷺ menyambut Ramadhan ini menjadi teladan bagi seluruh umat Islam dalam menyiapkan diri menghadapi bulan suci dengan sebaik-baiknya.