Dalam perjalanan menghafal Al-Qur’an, banyak orang terjebak dalam anggapan bahwa yang terpenting adalah seberapa cepat mereka bisa menyelesaikan hafalan. Padahal, yang lebih utama bukanlah kecepatan, tetapi keistiqamahan dalam menjaganya. Menghafal dengan cepat memang bisa menjadi motivasi, tetapi tanpa konsistensi, hafalan itu bisa cepat hilang. Sebaliknya, mereka yang menghafal dengan perlahan namun istiqamah akan memiliki hafalan yang lebih kokoh dan melekat dalam hati.
Keistiqamahan dalam menghafal Al-Qur’an juga membangun hubungan yang lebih dalam dengan ayat-ayat-Nya. Menghafal bukan hanya sekadar menyimpan rangkaian kata dalam ingatan, tetapi juga memahami dan meresapi maknanya. Ketika seseorang menghafal dengan perlahan dan berulang-ulang, ia akan lebih mudah menghayati pesan dari ayat tersebut. Inilah yang membuat hafalan menjadi lebih bermakna, karena bukan hanya tersimpan dalam ingatan, tetapi juga dalam hati dan amal perbuatan.
Sering kali, seseorang yang terlalu terburu-buru dalam menghafal akan menghadapi kesulitan dalam menjaga hafalannya. Cepat menghafal tanpa pengulangan yang cukup dapat membuat hafalan mudah terlupakan. Sebaliknya, mereka yang menghafal dengan istiqamah, meskipun hanya satu ayat per hari, akan lebih mampu menjaga hafalannya dalam jangka panjang. Allah tidak menilai seberapa cepat seseorang menyelesaikan hafalannya, tetapi seberapa besar kesungguhan dan ketekunannya dalam menjaga kalam-Nya.
Keistiqamahan dalam menghafal juga mengajarkan kesabaran dan ketundukan kepada Allah. Menghafal Al-Qur’an adalah perjalanan yang panjang dan penuh ujian. Ada saat di mana hafalan terasa mudah, tetapi ada juga saat di mana sulit untuk mengingat kembali. Namun, mereka yang tetap istiqamah, meski menghadapi tantangan, akan merasakan manisnya perjuangan ini. Setiap usaha yang dilakukan dengan niat yang ikhlas akan mendapatkan pahala di sisi Allah, bahkan meskipun hasilnya tidak terlihat dalam waktu singkat.
Oleh karena itu, jangan terlalu fokus pada kecepatan, tetapi utamakan keistiqamahan. Lebih baik menghafal sedikit demi sedikit namun terus berlanjut, daripada menghafal banyak dalam waktu singkat tetapi kemudian hilang tanpa penjagaan. Yang paling penting adalah tetap melangkah, sekecil apa pun usahanya, karena setiap ayat yang dihafalkan dan dijaga dengan istiqamah akan menjadi cahaya yang menerangi hidup di dunia dan akhirat.