Oleh : Tuti Patmawati

Nak.. tahu kah kau dengan Bulan Muharram dan keistimewaannya? “Sang anak diam dan termenung sambil garuk-garuk kepala” (mengisyaratkan ketidaktahuannya) mari kita simak ya nak sebuah kisah singkat tentang Nabi Musa (sang ayah menceritakannya).

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Oleh karena itu salah satu momentum yang sangat penting bagi kita nak, dan umumnya seluruh umat Islam yaitu menjadikan pergantian tahun baru Islam sebagai sarana umat Islam untuk evaluasi terhadap angkah-langkah yang telah dilakukan dan rencana ke depan lebih baik lagi.

Memang tak semeriah tahun baru Masehi nak, tapi jadikanlah tahun baru Islam ini sebuah awal dari perubahan dan perbaikan menuju kebangkitan Islam sesuai dengan jiwa hijrah Rasulullah dan sahabatnya dari Mekkah menuju Madinah pada waktu itu.

Ingatlah nak, Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah. Empat bulan tersebut adalah Dzulqa’idah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Allah berfirman yang artinya: “sesungguhnya jumlah bulan di kitabullah (Al-Qur’an) itu ada dua belas bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi, empat diantaranya adalah bulan-bulan haram” [Q.S At-Taubah :36]

Nak…. kamu tahu arti kata Muharram? Muharram adalah bahasa arab yang kalau diartikan dalam bahasa Indonesia ‘dilarang’. Sebelum datangnya ajaran Islam pada waktu dulu, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci yang dimuliakan oleh masyarakat jahiliyah. Pada bulan ini (Muharram) dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan bentuk persengketaan lainnya. Kemudian ketika islam datang, bulan haram ditetapkan dan dipertahankan sementara tradisi jahiliyah yang lain dihapuskan termasuk kesepakatan tidak berperang.

Perlu kamu ketahui juga ya nak,, Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan, sehingga bulan ini disebut bulan Allah (syahrullah). Pada bulan ini tepatnya pada tanggal 10 Muharram Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari kejaran Firaun (sang ayah mengulas ceritanya). Mereka memuliakannya dengan berpuasa. Kemudian Rasulullah menetapkan puasa pada tanggal 10 Muharam sebagai rasa syukur atas pertolongan Allah.

Dulu masyarakat jahiliyah sebelumnya juga berpuasa. Puasa 10 Muharram tadinya hukumnya wajib. Kemudian berubah menjadi sunnah setelah turun kewajiban puasa Ramadhan. Rasulullah bersabda: Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi ketika datang ke Madinah, mendapatkan orang Yahudi berpuasa satu hari yang agung yaitu hari Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan keluarga Firaun. Maka Nabi Musa berpuasa sebagai bukti syukur kepada Allah, Rasul berkata, “Aku lebih berhak mengikuti Musa dari pada mereka” maka beliau berpuasa dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa. (HR Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra.Berkata, Rasulullah bersabda “Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan sebaik-baiknya ibadah setelah ibadah wajib adalah shalat malam”. (HR Muslim)

Kamu tahu tidak nak ? Walaupun ada kesamaan dalam ibadah, khususnya berpuasa, tetapi Rasulullah memerintahkan pada umatnya agar berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Yahudi, apalagi oleh orang-orang musyrik, oleh karena itu beberapa hadits menyarankan agar puasa hari ‘Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari ‘Asyura.

Yuk belajar melatih diri dengan puasa sunnah Muharram, nak. Puasa Muharram dapat dilakukan dengan beberapa pilihan. Pertama, berpuasa tiga hari, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, yaitu puasa tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Kedua, berpuasa pada hari itu dan satu hari sesudah atau sebelumnya, yaitu puasa tanggal 9 dan 10, atau 10 dan 11. Ketiga, puasa pada tanggal 10 saja, hal ini karena ketika Rasulullah memerintahkan untuk puasa pada hari ‘Asyura para sahabat berkata: “Itu adalah hari raya yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda: “Jika datang tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut.” (HR Muslim)

Jadikanlah Bulan Muharram ini sebagai semangat baru untuk kamu nakdalam menuntut ilmu dan bersungguh-sungguh belajar karena jamanmu dan jamanku pastilah akan berbeda, belajarlah selagi kau masih kecil karena masa mu adalah masa dimana sel otak dan jaringannya sedang produktif dan ilmu yang kamu dapatkan akan kamu ingat selalu sampai kamu dewasa nanti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Ada yang bisa kami bantu ?
Assalamu'alaikum...