Oleh Rindra Aisyah Putri
Pada tanggal 21 November 2020 lalu, para asatidz di PPTQ mengikuti ujian sertifikasi Ummi. Ujian ini diadakan di gedung PDM (Perwakilan Dewan Muhammadiyah). Ujian sertifikasi Ummi ini diikuti oleh peserta se karesidenan Madiun. Ujian sertifikasi ini diikuti oleh tujuh orang dari PPTQ Ahmad Dahlan diantaranya Ust. Faqih, Ust. Nida, Ust. Burhan, dan asatidz lainnya.
METODE Ummi adalah salah satu metode dalam pembelajaran Al Quran. Ummi sendiri bermakna ibu yang identik dengan sabar, tabah, dan lembut. Nah, dalam pembelajaran Al Quran menggunakan metode Ummi ini mengusung tiga prinsip. Yakni mudah, menyenangkan, dan menyentuh hati. Untuk itu pembelajar harus menguasai bacaan-bacaan panjang meliputi mad thobi’i, mad aridli sukun dan bacaan panjang lainnya, sifat-sifat huruf, cara berhentinya bacaan, dan pelafalan 28 huruf hijaiyyah dengan mudah dan benar, tanda baca, dan sebagainya.
Mengapa bernama Ummi? Kata ummi berasal dari bahasa arab “ummun” yang bermakna ibuku dengan penambahan “ya mutakallim”. Pemilihan nama Ummi juga untuk menghormati dan mengingat jasa ibu. Tiada orang yang paling berjasa pada kita semua kecuali orang tua kita terutama Ibu. Ibulah yang mengajarkan banyak hal pada kita dan orang yang sukses mengajarkan bahasa di dunia ini adalah ibu. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Al-Quran metode Ummi adalah pendekatan bahasa ibu.
Strategi Metode Ummi ada 3 antara lain:
- Direct Method (Langsung)
Yaitu langsung dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak penjelasan. Atau dengan kata lain learning by doing, belajar dengan melakukan secara langsung.
- Repetition (Diulang-Ulang)
Bacaan Al Quran akan semakin kelihatan keindahan, kekuatan, dan kemudahannya ketika kita mengulang-ulang ayat atau surat dalam Al Quran. Begitu pula seorang ibu dalam mengajarkan bahasa kepada anaknya. Kekuatan, keindahan, dan kemudahannya juga dengan mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda.
- Affection (Kasih Sayang Yang Tulus)
Kekuatan cinta, kasih sayang yang tulus, dan kesabaran seorang ibu dalam mendidik anak adalah kunci kesuksesannya. Demikian juga seorang guru yang mengajar Al Quran jika ingin sukses hendaknya meneladani seorang ibu agar guru juga dapat menyentuh hati siswa mereka.
Kelebihan metode Ummi adalah Ummi merupakan metode yang bermutu yang terdiri Pra TK, Jilid 1-6, Buku Ummi Remaja/Dewasa, Ghorib Al-Quran, Tajwid Dasar beserta alat peraga dan Metodologi Pembelajaran. Kedua semua guru yang menagajar Al-Quran Metode Ummi diwajibkan minilam melalui tiga tahapan, yakni tashih, tahsin dan sertifikasi guru Al-Quran. Kemudian Sistem berbasis mutu yang dikenal dengan 10 Pilar sistem mutu Ummi Foundation. Untuk mencapai hasil yang berkualitas semua pengguna metode ummi dipastikan menerapkan 10 pilar sistem mutu. pilar mutu satu dengan yang lain adalah rangkai yang tidak dapat dipisahkan dalam implementasinya.