ahmaddahlanpptq@gmail.com

085173450118

Adab merupakan pondasi utama dalam proses menuntut ilmu, terutama bagi seorang santri. Sebelum mempelajari berbagai cabang ilmu agama maupun umum, seorang santri harus memahami dan mempraktikkan adab yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Adab mencakup sikap hormat kepada guru, sesama santri, dan lingkungan sekitar, serta sikap tawadhu (rendah hati) dalam belajar. Ketika seorang santri memiliki adab yang baik, ia akan lebih mudah menerima keberkahan ilmu yang dipelajarinya. Rasulullah SAW bahkan menegaskan bahwa kesempurnaan seorang Muslim tercermin dari akhlak mulianya.

Adab terhadap guru adalah salah satu aspek terpenting. Guru adalah pembimbing yang menunjukkan jalan menuju ilmu dan kebenaran. Santri yang memiliki adab akan selalu menghormati gurunya, baik dengan mendengarkan saat guru berbicara, tidak memotong pembicaraan, maupun mendoakan gurunya. Sikap ini menunjukkan penghargaan atas ilmu yang diberikan dan mencerminkan kesungguhan dalam belajar. Dengan menjaga adab terhadap guru, santri tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga keberkahan yang akan menyertai ilmu tersebut sepanjang hidupnya.

Adab juga melibatkan sikap terhadap ilmu itu sendiri. Seorang santri harus memiliki niat yang tulus dalam menuntut ilmu, bukan untuk kebanggaan atau tujuan duniawi semata, melainkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membawa manfaat bagi umat. Santri yang menjaga adab akan belajar dengan penuh kesabaran dan disiplin, serta tidak mudah merasa puas dengan pengetahuan yang dimiliki. Sikap ini membuat proses belajar menjadi lebih bermakna dan memberikan dampak positif, baik bagi dirinya maupun orang lain.

Selain itu, adab terhadap sesama santri juga tidak kalah penting. Santri harus menjaga ukhuwah Islamiyah dengan sesama teman, membantu mereka yang kesulitan, dan menghindari konflik atau perpecahan. Lingkungan pesantren yang penuh dengan nilai adab akan menciptakan suasana belajar yang kondusif dan harmonis. Dengan demikian, para santri tidak hanya tumbuh sebagai individu yang berilmu, tetapi juga berakhlak mulia dan mampu membangun hubungan sosial yang baik.

Adab sebelum ilmu bukan hanya sekadar aturan di pesantren, tetapi juga menjadi bekal utama bagi santri untuk menghadapi kehidupan di masa depan. Ilmu tanpa adab akan kehilangan keberkahannya, sementara adab yang baik akan membuka pintu-pintu ilmu yang lebih luas. Dengan menjadikan adab sebagai prioritas, santri akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter kuat yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Hal ini menjadikan mereka generasi penerus yang siap memberikan kontribusi positif bagi umat dan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Ada yang bisa kami bantu ?
Assalamu'alaikum...